BATIK WARISAN LUHUR BUDAYA BANGSA YANG HARUS DIJAGA KELESTARIANNYA
PENDAHULUAN
Batik sebagai warisan
luhur budaya bangsa semakin mempunyai tempat tersendiri di hati para
penggemarnya baik di Indonesia maupun mancanegara. Klaim Malaysia terhadap
batik semakin membuktikan, bahwa batik adalah seni indah yang sangat menarik
minat kalangan mancanegara. Dan bangsa Indonesia seakan terbangun dari mimpinya
bahwa batik harus segera dilestarikan kembali keberadaannya. Semenjak saat itu
batik semakin menggeliat kembali bahkan menjadi tren fashion. UNESCO telah
menetapkan bahwa batik sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan
Nonbendawi sejak 2 Oktober 2009.
BUDAYA
Budaya atau
kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta yaitu buddhayah, yang merupakan
bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang
berkaitan dengan budi dan akal manusia. Dalam bahasa inggris, kebudayaan
disebut culture, yang berasal dari kata latin Colere, yaitu mengolah atau
mengerjakan sebagai ”kultur” dalam bahasa Indonesia. Definisi Budaya adalah
suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok
orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya tebentuk dari banyak unsur
yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, pakaian,
dan karya seni. Bahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak
terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung menganggapnya
diwariskan secara genetis. Ketika seseorang berusaha berkomunikasi dengan
orang-orang yang berbeda budaya dan menyesuaikan perbedaan-perbedaannya,
membuktikan bahwa budaya itu dipelajari. Budaya juga dapat diartikan sebagai
suatu pola hidup menyeluruh , budaya bersifat kompleks, abstrak, dan luas.
Banyak aspek budaya turut menentukan prilaku komunikatif. Unsur-unsur
sosio-budaya ini tersebar dan meliputi banyak kegiatan sosial manusia. Dengan
demikian, budayalah yang menyediakan suatu kerangka yang koheren untuk
mengorganisasikan aktivitas seseorang dan memungkinkannya meramalkan perilaku
orang lain. Kebudayaan Indonesia bisa diartikan seluruh ciri khas suatu daerah
yang ada sebelum terbentuknya nasional indonesia, yang termasuk kebudayaan
Indonesia itu adalah seluruh kebudayaan lokal dari seluruh ragam suku-suku di
Indonesia.
BATIK
Batik adalah kain bergambar yang pembuatannya secara
khusus dengan menuliskan atau menerakan malam pada kain itu,
kemudian pengolahannya diproses dengan cara tertentu yang memiliki kekhasan.
Batik Indonesia, sebagai keseluruhan teknik, teknologi, serta pengembangan motif dan budaya yang terkait, Kata batik
berasal dari gabungan dua kata bahasa Jawa: amba, yang bermakna 'menulis' dan
titik, yang bermakna 'titik'. Walaupun kata batik berasal dari bahasa Jawa,
kehadiran batik di Jawa sendiri tidaklah tercatat.
SEJARAH BATIK
J.L.A. Brandes,
arkeolog Belanda, dan F.A. Sutjipto, sejarawan Indonesia, percaya bahwa tradisi
batik adalah asli dari daerah seperti Toraja, Flores, Halmahera, dan Papua.
Perlu dicatat bahwa wilayah tersebut bukanlah area yang dipengaruhi oleh
Hinduisme, tetapi diketahui memiliki tradisi kuno membuat batik. G.P. Rouffaer
juga melaporkan bahwa pola gringsing sudah dikenal sejak abad ke-12 di Kediri,
Jawa Timur. Dia menyimpulkan bahwa pola seperti ini hanya bisa dibentuk dengan
menggunakan alat canting sehingga ia berpendapat bahwa canting ditemukan di
Jawa pada masa sekitar itu. Adapun detil ukiran kain yang menyerupai pola batik
dikenakan oleh Prajnaparamita, arca dewi kebijaksanaan Buddhis dari Jawa Timur
abad ke-13. Detil pakaian menampilkan pola sulur tumbuhan dan kembang-kembang
rumit yang mirip dengan pola batik tradisional Jawa yang dapat ditemukan kini.
Hal ini menunjukkan bahwa membuat pola batik yang rumit yang hanya dapat dibuat
dengan canting telah dikenal di Jawa sejak abad ke-13 atau bahkan lebih awal.
Sejarah pembatikan di
Indonesia berkaitan dengan perkembangan kerajaan Majapahit dan kerajaan sesudahnya.
Dalam beberapa catatan, pengembangan batik banyak dilakukan pada
masa-masa
pakaian yang menjadi salah satu kebudayaan
keluarga raja-raja Indonesia zaman dahulu. Awalnya batik dikerjakan
hanya terbatas dalam kraton saja dan hasilnya untuk pakaian raja dan
keluarga serta para pengikutnya. Oleh karena banyak dari pengikut
raja yang tinggal di luar kraton, maka kesenian batik ini dibawa
oleh mereka keluar kraton dan dikerjakan ditempatnya
masing-masing. Dalam perkembangannya lambat laun kesenian batik ini ditiru
oleh rakyat terdekat dan selanjutnya meluas menjadi pekerjaan kaum wanita dalam
rumah tangganya untuk mengisi waktu senggang. Selanjutnya, batik yang
tadinya hanya pakaian keluarga
istana, kemudian menjadi
pakaian rakyat yang digemari, baik wanita maupun pria.
Bahan kain putih yang dipergunakan waktu itu adalah hasil tenunan sendiri.
Sedangkan bahan-bahan pewarna yang dipakai terdiri dari tumbuh-
tumbuhan asli Indonesia yang dibuat sendiri antara lain: pohon
mengkudu, soga, nila, dan bahan sodanya dibuat dari soda abu,
serta garamnya dibuat dari tanah lumpur. Jadi kerajinan batik di
Indonesia telah dikenal sejak zaman kerajaan Majapahit dan terus
berkembang hingga kerajaan berikutnya. Adapun mulai meluasnya kesenian batik
ini menjadi milik rakyat Indonesia dan khususnya suku Jawa ialah setelah
akhir abad ke-XVIII atau awal abad ke-XIX. Batik yang dihasilkan ialah
semuanya batik tulis sampai awal abad ke-XX dan batik cap dikenal
baru setelah usai perang dunia kesatu atau sekitar tahun 1920. Kini batik
sudah menjadi bagian pakaian tradisional Indonesia.
Ragam Corak batik
Ragam corak dan warna
Batik dipengaruhi oleh berbagai pengaruh asing. Awalnya, batik memiliki ragam
corak dan warna yang terbatas, dan beberapa corak hanya boleh dipakai oleh
kalangan tertentu. Namun batik pesisir menyerap berbagai pengaruh luar, seperti
para pedagang asing dan juga pada akhirnya, para penjajah. Warna-warna cerah
seperti merah dipopulerkan oleh Tionghoa, yang juga
memopulerkan corak phoenix. Bangsa penjajah Eropa juga mengambil minat kepada
batik, dan hasilnya adalah corak bebungaan yang sebelumnya tidak dikenal
(seperti bunga tulip) dan juga benda-benda yang dibawa oleh penjajah (gedung
atau kereta kuda), termasuk juga warna-warna kesukaan mereka seperti warna
biru. Batik tradisonal tetap mempertahankan coraknya, dan masih dipakai dalam
upacara-upacara adat, karena biasanya masing-masing corak memiliki perlambangan
masing-masing.
Jenis-jenis Batik
Berdasarkan Tekniknya adalah sebagai berikut :
1.
Batik Tulis adalah kain yang dihias dengan teksture dan corak
batik menggunakan tangan. Pembuatan batik jenis ini memakan waktu kurang lebih
2-3 bulan.
2.
Batik Cap adalah kain yang dihias dengan teksture dan corak batik
yang dibentuk dengan cap (biasanya terbuat dari tembaga). Proses pembuatan
batik jenis ini membutuhkan waktu kurang lebih 2-3 hari.
3.
Batik Lukis adalah proses pembuatan batik dengan cara langsung
melukis pada kain putih.
Asal Pembuatan Batik
:
Batik Jawa
Batik Jawa adalah
sebuah warisan kesenian budaya orang Indonesia, khususnya daerah Jawa yang
dikuasai orang Jawa dari turun temurun. Batik Jawa mempunyai motif-motif yang
berbeda-beda. Perbedaan motif ini biasa terjadi dikarnakan motif-motif itu
mempunyai makna, maksudnya bukan hanya sebuah gambar akan tetapi mengandung
makna yang mereka dapat dari leluhur mereka, yaitu penganut agama animisme,
dinamisme atau Hindu dan Buddha. Batik jawa banyak berkembang di daerah Solo atau
yang biasa disebut dengan batik Solo.
Batik adalah
kerajinan yang memiliki nilai seni tinggi dan telah menjadi bagian dari budaya
Indonesia (khususnya Jawa) sejak lama. Perempuan-perempuan Jawa pada masa
lampau menjadikan keterampilan mereka dalam membatik sebagai mata pencaharian,
sehingga pada masa lalu pekerjaan membatik adalah pekerjaan eksklusif perempuan
sampai ditemukannya “Batik Cap” yang memungkinkan masuknya laki-laki ke dalam
bidang ini. Ada beberapa pengecualian bagi fenomena ini, yaitu batik pesisir
yang memiliki garis maskulin seperti yang bisa dilihat pada corak “Mega
Mendung”, dimana di beberapa daerah pesisir pekerjaan membatik adalah lazim
bagi kaum lelaki. Tradisi membatik pada mulanya merupakan tradisi yang turun
temurun, sehingga kadang kala suatu motif dapat dikenali berasal dari batik
keluarga tertentu. Beberapa motif batik dapat menunjukkan status seseorang.
Bahkan sampai saat ini, beberapa motif batik tadisional hanya dipakai oleh
keluarga keraton Yogyakarta dan Surakarta.
PERKEMBANGAN BATIK DI
MASA KINI
Sejak tahun 2009,
setiap hari Jumat, Pemerintah menginstruksikan instansi pemerintah dan BUMN
untuk mengenakan pakaian Batik di kantor. Dalam pelaksanaannya, instansi swasta
pun banyak yang menganjurkan penggunaan batik pada hari tersebut. Hal ini
sebagai upaya menghargai batik sebagai warisan budaya Indonesia. Bahkan pemerintah
menetapkan hari Batik Nasional setiap tanggal 2 Oktober. Peringatan itu sebagai
hari ditetapkannya batik sebagai Warisan Kemanusiaan
untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi (Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of
Humanity) pada 2 Oktober 2009 oleh UNESCO.
Batik juga semakin
mendunia, banyak para pesohor dunia bahkan pemimpin dunia yang mengenakan
batik. Seperti yang dilakukan oleh salah satu pewaris Hilton grup, Paris Hilton
yang awal bulan lalu terlihat lalu lalang di jalanan New York, dengan
menggunakan gaun terusan bermotif batik keluaran rumah mode Gucci. Tak
ketinggalan juga Jesica Alba, Drew Barrymore, Rachel Bilson, Adele, Reese
Witherspoon, Lenka, Bono, Adele, Bill Gates, Nelson Mandela dan Nicole Richie
kini menjadi penggemar batik Nusantara, serta perancang dunia dari rumah-rumah
mode juag menjadikan motif batik kita sebagai salah satu koleksi andalan
mereka. Kita sekarang sering melihat anak-anak muda semakin menggemari batik
dengan memakainya ataupun memadupadankan dengan pakaian lain untuk kuliah
ataupun kesempatan lainnya.
PENUTUP
Batik adalah warisan
luhur budaya bangsa yang wajib dilestarikan. Bangsa Indonesia harus bangga
dengan batik, karena batik sudah mendunia dan semakin dikenal. Jika masyarakat
dunia saja menghargai batik dengan mengenakannya pada kesempatan tertentu, maka
kita sebagai pemilik dan pewarisnya harus lebih memiliki dan mencintainya
dibanding masyarakat mancanegara. Klaim Malaysia terhadap kepemilikan batik
semakin membuktikan, bahwa kita seringkali lalai akan harta budaya kita yang
berlimpah dan lupa untuk menjaganya. Batik harus dilestarikan dengan selalu
mengenakannya pada kesempatan tertentu. Dengan kita membeli pakaian batik maka
kita juga turut serta memajukan dan melestarikan usaha/industri kerajinan batik
di tanah air. Jika kita lalai menjaga dan melestarikannya, bukanla mustahil
jika suatu saat cucu cicit kita akan belajar membatik dari negara lain.
SUMBER
http://gaya.tempo.co/read/news/2013/10/02/110518313/ini-sejarah-panjang-batik-indonesia
http://chellme.blogspot.co.id/2012/10/batik-kini-pengaruhi-dunia-fashion.html